Showing results by narrator "Ika Swastika" in All Categories

Adik-adik terkasih, begitu banyak dongeng yang ada di Nusantara kita yang tercinta ini. Disampaikan secara turun-temurun dan dari mulut ke mulut, berbagai kisah dongeng Nusantara disebarkan untuk mengajarkan kebaikan dan budi pekerti.

Adik-adik, tahukah kalian kalau negeri Jepang, Cina, dan Korea punya banyak cerita yang menarik? Yuk, kita dengar buku dongeng oriental tiga negara ini untuk merasakan petualangan seru para tokohnya. Melalui dongeng ini, adik-adik akan mendapatkan pesan-pesan kebaikan si tokoh dari cerita yang sederhana.

Kucing Merah merasa kesal pada adiknya. Memang sih, sejak kepergian orangtua mereka Kucing Merah yang mengurus adiknya. Tapi, Kucing Merah merasa jenuh. Dia pun pergi meninggalkan adiknya. Suatu hari, ada puting beliung menerjang. Apa yang terjadi pada Kucing Merah? Akankah dia bertemu dengan adiknya lagi?

Sejak ayahnya meninggal, hidup Bawang Putih penuh derita. Namun, dia tak pernah mengeluh. Suatu saat dia bertemu seorang nenek yang membutuhkan bantuan. Bawang Putih membantu dengan tulus dan mendapatkan hadiah dari nenek. Bawang Merah, saudara tirinya, iri. Dia ingin mendapat hadiah juga. Bawang Merah pun membantu nenek dan mendapat hadiah. Apa isi hadiah untuk Bawang Merah?

Adik-adik tentu pernah mendengar legenda yang mengisahkan asal-usul Tangkuban Perahu atau terjadinya Danau Toba dan Pulau Samosir. Namun, pernahkah kalian membaca kisah Mamde dari tanah Papua atau tentang legenda ikan pesut dari Kalimantan? Sebenarnya, banyak legenda warisan Nusantara kita dan beberapa kisah legenda tersebut disajikan kembali di buku ini.

Memang sedih jika tidak memiliki teman. Hidup pun menjadi sepi, tanpa canda bahagia. Begitulah kisah Lika, harimau putih kecil yang berkelana keliling hutan untuk mencari teman bermain. Sayangnya, kawanan harimau menolak kehadiran dirinya. Lika pun heran. Padahal, ia merasa sama seperti yang lain. Akankah ia bertemu teman teman baik hati yang mau menolong dan bersahabat dengannya? Yuk, ajak ayah dan bunda mendengarkan bersama. Selamat mendengarkan!

Berurai air mata, Supardi meluruskan tegak pintu lemari di hadapannya. Kedua tangannya mencengkeram kuat sisi kiri dan kanan daun pintu. Lambat tapi pasti, ia mulai merasakan getaran hebat pada tangannya. Pintu lemari itu mendadak bagai ditarik tangan-tangan gaib, dibetot ke kiri kanan, lalu ditekan dengan kuat dari atas. Namun Supardi tetap mempertahankannya sekuat tenaga, sampai bagian bawah daun pintu melesak beberapa inci ke dalam tanah. Lalu tubuh Supardi mendadak terlempar oleh tamparan gaib yang keras dan menyakitkan. Meninggalkan pintu lemari yang tetap kokoh di tempat semula.

Ardi sudah mulai cemas bahkan mendekati putus asa, sementara Agus waspada kala melihat Nyi Katon tampak berdiri mengangkang, menempatkan keris yang ia genggam di depan mulut. Sambil bibirnya sibuk merapal mantra. Lukisan tua yang tergeletak terhampar pada bingkainya di lantai mendadak tampak bergetar. Dan terus bergetar semakin kuat. Membuat lantai maupun benda apa saja yang ada di ruang duduk itu–termasuk mayat Suherman serta Elisa, tampak ikut bergetar.