Lupus: Tragedi Sinemata cover art

Lupus: Tragedi Sinemata

Preview
Try Premium Plus free
1 credit a month to buy any audiobook in our entire collection.
Access to thousands of additional audiobooks and Originals from the Plus Catalogue.
Member-only deals & discounts.
Auto-renews at $16.45/mo after 30 days. Cancel anytime.

Lupus: Tragedi Sinemata

By: Hilman
Narrated by: Nugraha Sukma Ramadhan
Try Premium Plus free

Auto-renews at $16.45/mo after 30 days. Cancel anytime.

Buy Now for $4.99

Buy Now for $4.99

About this listen

Lupus, anak nakal yang doyan permen karet itu, ternyata malah sering dikangeni. Hadirnya dia di tengah-tengah teman-temannya membuat hidup remaja lebih berkelir. Penuh warna-warni indah. Padahal, apa sih kelebihan yang dimiliki Lupus? Gaya bicaranya yang ceplas-ceplos? Penampilannya yang berkesan santai? Atau justru sikapnya yang kadang-kadang nakal?

Nggak tau ya. Yang jelas tiada hari ceria tanpa kehadiran dirinya (taela!). Tiada rasa rindu tanpa canda ria bersamanya. Itu kata mereka sendiri : remaja. Sedang Lupus sendiri menanggapi dengan cuwek bebek aja "Ah, enggak enak dikangeni itu. Kalo kebetulan berhalangan hadir, suka ditanya-tanya terus. Repot, kan...," katanya sambil cengar-cengir.

Tapi tentang keberhasilan Lupus jadi idola remaja ini, penulisnya cuma bisa ngerendahin diri, ninggiin mutu,"Ah, itu kan cuma karena selera saya memang sama dengan selera remaja pada umumnya. Jadi apa yang disukai remaja, biasanya saya juga suka."

Dan judul keempat dalam seri Lupus: Tragedi Sinemata ini tetap akan memuaskan kamu semua. Soalnya, selera kita kan memang sama. Jadi, mau apa lagi?

Please note: This audiobook is in Indonesian.

©2022 Hilman (P)2022 Storyside
Difficult Situations Family & Relationships Friendship Literature & Fiction
No reviews yet
In the spirit of reconciliation, Audible acknowledges the Traditional Custodians of country throughout Australia and their connections to land, sea and community. We pay our respect to their elders past and present and extend that respect to all Aboriginal and Torres Strait Islander peoples today.