Fatimah az-Zahra: Kerinduan dari Karbala 2 cover art

Fatimah az-Zahra: Kerinduan dari Karbala 2

Preview
Try Premium Plus free
1 credit a month to buy any audiobook in our entire collection.
Access to thousands of additional audiobooks and Originals from the Plus Catalogue.
Member-only deals & discounts.
Auto-renews at $16.45/mo after 30 days. Cancel anytime.

Fatimah az-Zahra: Kerinduan dari Karbala 2

By: Sibel Eraslan, Aminahyu Fitriani - translator
Narrated by: Ferry Khalifah
Try Premium Plus free

Auto-renews at $16.45/mo after 30 days. Cancel anytime.

Buy Now for $8.76

Buy Now for $8.76

About this listen

Seorang penyair berusaha mati-matian mengisahkannya selama 40 hari di depan orang banyak di sebuah alun-alun kota Karbala. Hukuman telah menantinya karena mengaku-ngaku sebagai pengarang Diwan az-Zahra yang sangat terkenal. Sementara itu, sebuah rombongan haji berangkat dari Karbala menuju Mekah dan Madinah membawa kerinduan pada Tanah Suci dan keluarga Rasulullah. Begitu banyak halangan dan kepedihan menimpa mereka sehingga berhaji laksana menunaikan perang dahsyat yang mempertaruhkan jiwa dan raga. Dari sinilah semua kisah ini bermula… Semuanya berawal dari kerinduan. Kerinduan terhadap sebuah sosok yang luar biasa. Salah satu dari 4 wanita yang dijanjikan surga. Yang kehidupannya sangat bersahaja. Yang gerak-geriknya membuat cemburu semua wanita. Yang tingkah lakunya dipuja semua manusia. Yang menjadi belahan jiwa ayahandanya. Dialah Fatimah az-Zahra… Sumber keindahan, kebanggaan, dan tanda pengenal yang telah dibentuk Rasulullah dengan keindahan Alquran dan kemulian ahlak ayahandanya. Berhasilkah si penyair menyelesaikan 40 kisah kerinduannya kepada Fatimah az-Zahra atau malah akan mendapatkan hukuman? Mampukah rombongan jemaah haji dari Karbala mencapai Tanah Suci dan berziarah ke tempat orang-orang yang mereka cintai?©2022 Storyside (P)2022 Storyside
No reviews yet
In the spirit of reconciliation, Audible acknowledges the Traditional Custodians of country throughout Australia and their connections to land, sea and community. We pay our respect to their elders past and present and extend that respect to all Aboriginal and Torres Strait Islander peoples today.